Saturday, December 11, 2010

CINTA ALLAH KEPADA HAMBANYA.

Ada dua cinta yang hakiki dan tak pernah luntur, yaitu cinta Allah kepada hambaNya dan cinta ibu terhadap anaknya. Namun keduanya memiliki nilai berbeda.
Cinta Allah itu adalah cinta yang tidak terbatas. Hakikat dan besarnya tidak bisa dipersamakan dengan kasih sayang siapa pun. Allah SWT berfirman, ”Rahmat (kasih sayang)-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS Al-A’raf [7]:156).
Untuk memberikan gambaran kepada umat tentang kasih sayang Allah, Rasulullah mengibaratkan kalau kasih sayang Allah itu berjumlah seratus, maka yang sembilan puluh sembilan disimpan dan satu bagian lagi dibagi-bagi. Yang satu bagian bisa mencukupi seluruh kebutuhan makhluk. Hal ini menunjukkan betapa luasnya cinta Allah. Ada beberapa bukti nyata-dari banyak bukti-tentang besarnya cinta Allah kepada manusia. 
Bukti cinta yang pertama adalah diturunkannya Alquran. Allah SWT, Al Khaliq tidak membiarkan kita kebingungan dalam menjalani hidup. Dia menurunkan Alquran sebagai penuntun hidup, agar kita dapat meraih bahagia di dunia dan akhirat. FirmanNya, ”Kitab ini tidak ada keraguan padanya; (merupakan) petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS Al Baqarah [2] : 2).
Dalam ayat lain difirmankan pula, ”Sebenarnya Alquran itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; agar mereka mendapat petunjuk.” (QS As-Sajdah [32]: 3).
Dr Quraish Shihab mencatat ada tiga petunjuk penting yang diberikan Alquran.
Pertama, petunjuk akidah yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan akan kepastian hari pembalasan. Kedua, petunjuk mengenai ahlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan moral, baik yang menyangkut kehidupan pribadi maupun sosial. Ketiga, petunjuk mengenai syariat dan hukum, yaitu dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum dalam hubungannya dengan Allah dan sesama manusia.
*Mengutus para rasul* Secara fitrah, setiap manusia membutuhkan teladan yang bisa dijadikan rujukan. Untuk memenuhi kebutuhan itulah, Allah mengutus para Rasul. Dalam QS Al An’am [6] ayat 48, Allah SWT berfirman, ”Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Inilah bukti kecintaan Allah yang kedua. Dia tidak membiarkan manusia berjalan “sendirian”. Dia mengaruniakan “teman terbaik” yang akan menemani manusia menuju jalan kebahagiaan, mengenalkan manusia kepada Tuhannya, sekaligus menjadi model manusia yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. FirmanNya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS Al Ahzab [33]:21).
Kita yang hidup tidak sezaman dengan Rasulullah SAW, dapat membuka warisannya berupa hadis dan sunah. Di dalamnya terdapat penjelasan yang rinci tentang semua ajaran Allah. Ajaran yang berisi tentang petunjuk menjalin hubungan dengan Allah (*hablum minallah*) dan dengan manusia (*hablum minannas*). Di dalamnya kita juga mendapati gambaran karakter mulia Rasulullah SAW sebagai teladan paling baik.
*Diciptakannya alam semesta* Allah SWT tidaklah menciptakan alam semesta tanpa maksud. Dia menjadikan semua yang ada di bumi dan di langit untuk memenuhi kebutuhan manusia. Difirmankan, Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia menuju langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh  langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (QS Al Baqarah [2]: 29).
Seluruh potensi yang ada di dalam dan permukaan bumi dihamparkan untuk diambil manfaatnya oleh manusia. Tidak ada satu pun makhluk di alam ini yang tidak bermanfaat. Nyamuk misalnya. Walaupun menganggu, nyamuk dapat membangkitkan kreativitas manusia, obat nyamuk contohnya. Dengan adanya nyamuk, banyak orang yang tercukupi ekonominya.
Allah telah menciptakan alam dengan sangat sempurna, sehingga manusia dapat hidup di dalamnya dengan nyaman. Semuanya telah ditata dengan akurat. Perjalanan siang dan malam, rantai makanan antara makhluk hidup sampai pada lingkungan tempat ia hidup, semuanya telah diatur dengan hukumNya.
*Luasnya ampunan AllahBukti keempat adalah luasnya ampunan Allah SWT. Sebanyak apa pun dosa manusia, Allah pasti akan mengampuni, asalkan ia betul-betul bertobat. Allah SWT telah berjanji dalam Alquran, ”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepadaNya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS Hud [11]: 3)
Tangan Allah terbuka setiap saat bagi orang yang mau bertobat. Rasulullah SAW bersabda, “Allah membentangkan tanganNya di malam hari agar orang yang berbuat keburukan di siang hari bertobat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat keburukan di malam hari bertobat. (Ini akan terus berlaku) hingga matahari terbit dari arah Barat (HR Muslim).
Dia akan mengampuni semua dosa, sekalipun dosanya sepenuh isi bumi, “Wahai manusia, sekiranya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa seisi bumi kemudian kamu bertemu Aku dengan dalam kedaan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan membawa ampunan seisi bumi pula,” demikian bunyi sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.
*Memberikan rezeki* Allah adalah Al Razzaq, Dzat Maha Pemberi Rezeki. Setiap makhluk diberiNya rezeki agar mereka dapat hidup dan beribadah kepada Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk yang tidak diberi rezeki, termasuk manusia. FirmanNya, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendakiNya)’. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS Saba [34]: 39).
Demikian pula makhluk yang lain. ”Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz).” (QS Hud [11]: 6)
Inilah tanda bukti cinta Allah yang kelimaSetiap kita telah diberi bagian rezeki. Yang perlu dilakukan adalah ikhtiar menjemput rezeki itu. Allah memberi kasih sayang-Nya yang tak terbatas agar kita bersyukur. Dan syukur yang paling utama adalah mengabdi dengan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun.


BETAPA SAYANGNYA ALLAH KEPADA HAMBANYA

Betapa sayang nya Allah pada kita sehingga di dalam al-Quran diselitkan dengan motivasi supaya hamba-hambaNya ini tabah dalam menghadapi segala dugaan sebelum menuju ke mahattoh terakhir yang kekal abadi...

Kenapa AKU DIUJI?

"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." -Surah Al-Ankabut ayat 2-3

KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN?

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." -Surah Al-Baqarah ayat 216

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?

"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." -Surah Al-Baqarah ayat 286

KENAPA MERASA KECEWA

"janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati,padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." - Surah Al-Imran ayat 139

BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)." -Surah Al-Imran ayat 200

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" -Surah Al-Baqarah ayat 45


APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?

"Sesungguhnya Allah telah membeli dr orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka... .. -Surah At-Taubah ayat 111


KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." -Surah At-Taubah ayat 129

AKU DAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!

"... ..dan janganlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." -Surah Yusuf ayat 12

Menggapai CINTA ALLAH


Nabi SAW bersabda:"Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada siapa yang dicintai-Nya dan siapa yang tidak dicintai-Nya, tetapi Allah tidak memberikan iman kecuali kepada siapa yang dicintai-Nya."

Nabi SAW bersabda: " Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia mengujinya. Jika ia sangat mencintai-Nya, maka Allah mencubanya."

Allah berfirman yang bermaksud: "Nescaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu." (Ali-Imran:31)

Lihatlah betapa Allah sangat menyayangi hambanya. Dia menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian dan melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya. Allah mengurniakan akal fikiran yang tidak dianugerahkan kepada makhluk Allah yang lain. Allah menguji seseorang hambanya untuk mengetahui sejauh mana kesetiaan seseorang hamba terhadap Allah. Allah tidak menguji seseorang hamba-Nya melebihi apa yang mampu dilakukan oleh hamba itu.

Tetapi apa yang terjadi pada hari ini, bunuh diri, bunuh diri, bunuh diri, dan banyak lagi. Mereka tidak sedar yang mereka sentiasa dilihat oleh Allah. Allah sentiasa berada di sisi kita. Sentiasa bersama kita. Sebagai hambanya, kita hendaklah lakukan apa yang disuruh dan meninggalkan larangan-Nya. Semoga kita sentiasa mendapat rahmat dan hidayah-Nya....

Allah Sentiasa Mendengar Rintihan Hamba-HambaNya

Keluhan orang yang berdosa kerana dosa-dosanya, Allah amat suka. Sekiranya gugurnya air mata saat menangis mengenang dosa-dosanya, itu dapat memadamkan api Neraka. Takutnya kepada Allah kalau-kalau berbuat salah atau takut tidak diampuni dosanya adalah ibadah. Sedangkan orang yang beribadah belum tentu jadi ibadah. Kerana yang namanya ibadah mestilah sampai terasa dan dihayati oleh hati dalam ibadahnya, penghayatan itulah kerja hati.

Kalau fizikal saja yang nampak beribadah, tapi hati tidak beribadah, maka tidak ada erti apa-apa dengan ibadahnya. Tuhan tidak pandang rangka, tapi pandang isinya. Rangka cantik bagaimanapun, jika tidak ada isi tidak ada erti apa-apa.


Rasa berTuhan dibawa ke mana-mana ini juga adalah ibadah batin. Pahalanya senantiasa mengalir selagi ada rasa itu. Rasa hamba dibawa ke mana-mana,rasa lemah dan rasa tiada kuasa, adalah juga ibadah batin. Rasa hamba itu, itulah sifat hamba yang sebenarnya. Janganlah sifat hamba itu ditukar dengan sifat tuan atau ketuhanan. Itu sombong namanya. Dia ambil pakaian Alla dan dipakainya. Allah sangat murka.Sifat ketuanan itu salah satunya ialah bangga diri, Allah membencinya. Siapalah kita manusia ini? hendak rasa bangga? Tak akan kita tidak sedar lemahnya diri manusia ini. Mengapa pula kita merasa ada kuasa dan bangga diri? Ini sikap orang yang tidak sadar akan diri.

Tidak kah kita tidak sedar, bahawa kita ini dhaif dan lemah. Setiap saat kita perlu bantuan. Bantuan oksigen, bantuan kesihatan, bantuan ketenangan. Bantuan-bantuan yang diperlukan itu siapa pemiliknya ? Tak akan kita tidak tahu dari mana kita dapat. Kalau kita sedar ini semuanya di dalam fikiran setiap masa, atau di dalam perasaan, itulah dia ibadah. Ibadah tanpa perbuatan, ibadah batin atau ibadah rohaniah namanya. Perasaan itu atau kesedaran itu adalah diberi pahala.

BERBAHAGIALAH, ALLAH SENTIASA MENCINTAI KITA

Pernahkah kita berfikir bahawa sebenarnya Allah mencintai kita? Pertanyaan sederhana ini jarang terlintas dalam hati kita. Rutin kerja sehari-hari yang selalu padat dengan berbagai acara, sering melupakan kita untuk berfikir ke sana. Hidup yang kita jalani dengan kesibukan rutin l setiap hari seakan memberikan pada kita pola hidup yang sudah berlalu begitu saja.

Bahawasanya ada sebentuk kurnia yang dihamparkan Allah kepada seluruh makhluknya tanpa membezakan kedudukan keimanannya. Inilah sifat Ar-Rahmaan Allah. Dengan sifat Rahman seluruh makhluk mendapatkan kurniaanNya. Termasuk kepada manusia, apakah mereka itu mahu beriman dan tha'at (taat) kepada aturan Allah (al-Islam), atau mereka yang kafir dan berpaling dari al-Islam, semua diberi kurnia oleh Allah dengan rezeki, harta-benda, anak, kesihatan, dan lain-lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan orang kafir akan mendapatkan dunianya lebih banyak daripada orang yang beriman. Ini berjalan sesuai dengan sunnatullah, bergantung usaha masing-masing.

Selanjutnya ada bentuk cinta lain yang khusus diberikan kepada hamba yang beriman saja iaitu sifat Ar-Rahiim. Dengan sifat Rahiim-Nya, hanya orang yang beriman dan taat sajalah yang dicintai Allah dan di akhirat kelak diberi jannah. Sedang orang yang tidak mau Islam, mereka tergolong orang-orang kafir atau musyrik yang akan tinggal di naar (neraka) dalam keadaan hina.

Dengan demikian kita tidak perlu khuatir kekurangan rezeki. Selagi kita mahu berusaha yakinlah bahawa Allah akan memberikan kurniaanNYa. Allah yang memberi hidup, Dia jugalah yang memberi kemampuan untuk melangsungkan kehidupannya. Binatang saja dijamin rezekinya, apalagi manusia yang diberi akal dan fikiran. Perhatikan firman Allah dalam surah Hud ayat 6, yang ertinya:

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Loh mahfuz)."

Yang harus kita khuatir kalau al-Islam sampai terlepas dari kita. Bererti kita tidak mendapatkan RahimNya, tidak termasuk orang yang dicintai Allah. Na'udzubillahi min dzalik. Perhatikan hadits berikut:

Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, bersabda Rasulullah SAW (ertinya): "Sesungguhnya Allah membagi di antara kalian akan akhlak kalian sebagaimana membagi diantara kalian akan rizqi kalian. Maka sesungguhnya Allah Yang Maha Gagah dan Maha Tinggi memberikan dunia kepada orang yang Dia cintai dan tidak Dia cintai, akan tetapi Dia tidak memberikan agama ini (al-Islam), kecuali kepada orang yang Dia cintai. Maka barang siapa yang Allah berikan padanya agama maka sungguh Allah mencintainya."(diriwayatkan Imam Ahmad)

Allah tunjukkan kecintaannya kepada kita dengan:
1. diberi iman dalam hati kita kepada Allah dan Rasul-Nya
2. diyakinkannya kita pada kebenaran Al Qur'an
3. diberi petunjuk kepada kita memilih Al Islam sebagai diin (way of life).

Jelas bagi kita bahawa orang yang dicintai Allah bukankah dia yang diberi harta kekayaan, anak cucu yang banyak, jabatan yang tinggi, akan tetapi yang diberikan kefahaman kepada al-Islam, dan tentunya diberikan kemahuan serta kemampuan untuk menjalankannya. Oleh keranaNya, mari kita mantapkan kembali ikrar kita: "Rodhitu billahi robba wa bil Islaami diina wa bi Muhammadin Nabiyyau wa rasuula." (Aku redha Allah Rabb-ku dan Islam jalan hidupku dan Muhammad Nabi dan RasulNya)

Bersama ikrar ini, mari kita langkahkan kaki di atas landasan syari'atNya dengan ikhlas, sabar dan mengharap keredaan Allah untuk menghantar kita pada akhir cita mulia iaitu: Jannatun na'iim.

Semoga ianya akan memberi dan melahirkan rasa keinsafan dalam diri kita….

ALLAH SANGAT SAYANG KEPADA KITA…BAGAIMANA KITA????

1 comment: